Cinemags
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop
No Result
View All Result
Cinemags
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop
No Result
View All Result
Cinemags
No Result
View All Result

Ini dia Testimoni Peserta Workshop Virtual Penulisan Skenario

by nuty laraswaty
November 23, 2020
in Articles, Featured, Komunitas, Uncategorized, User News
Reading Time: 4 mins read
A A
0
Share on FacebookShare on Twitter

Netflix, layanan hiburan streaming terkemuka di dunia, menyelenggarakan lokakarya virtual penulisan naskah bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada hari
Jumat, tanggal 20 November 2020.

Dalam workshop , ditampilkan Christopher Mack, Director, Creative Talent Investment & Development Netflix, sebagai pembicara, workshop ini dihadiri oleh lebih dari 400 lokal kreator dan berbagi praktik-praktik terbaik dalam storytelling agar penulis skenario dapat membuat dan mendokumentasikan ide film mereka dengan lebih efektif.

Baca juga :

Nadiem Makarim : Indonesia Harus Dikenal Dunia

 

“Seiring pertumbuhan Netflix, kami perlu membuat lebih banyak konten untuk menghibur jutaan anggota kami di seluruh dunia dan kami sudah memperkirakan akan membutuhkan
banyak penulis naskah. Tugas saya adalah memastikan dapat memenuhi kebutuhan tersebut untuk mendukung strategi pertumbuhan konten kami, termasuk berinvestasi dalam program
lokal yang mengajarkan keterampilan yang diperlukan untuk pembuatan dan produksi konten,” kata Christopher dalam pembukaannya.

 

Christopher kemudian menekankan pentingnya membuat panduan cerita sepanjang 15 sampai 30 halaman sebelum mulai menulis naskah, yang mencakup enam bagian:
pertanyaan untuk membangun cerita, ikhtisar, latar belakang cerita, suasana, deskripsi karakter, dan garis besar cerita.

“Hindari keinginan untuk langsung menulis naskah, lalu mulai memikirkan jalan ceritanya belakangan karena hanya akan membuat kita frustasi. Carilah informasi sebanyak-banyaknya tentang cerita Anda terlebih dahulu dan masukkan dalam panduan sebelum menulis naskah sehingga Anda dapat menikmati pengalaman menulis yang lebih baik.”

 

Christopher kemudian berbagi bagaimana Aristoteles, yang dianggap sebagai pencetus tiga struktur cerita, percaya bahwa plot, karakter, dan pemikiran adalah tiga pilar terpenting dalam
penceritaan.

“Banyak yang percaya bahwa plot lebih penting daripada karakter. Tapi di Netflix, karakter sebenarnya lebih penting karena penonton akan membangun hubungan dengan karakter, tidak harus dengan ceritanya. Sedangkan pemikiran adalah tema, yaitu ide pokok yang ingin Anda sampaikan kepada penonton. Jika cerita adalah perjalanan Anda untuk mencapai akhir, temanya adalah peta Anda.”

 

Baca Juga:  HBO Ungkap Trailer Keren dari Westworld Season 4

Sutradara dan penulis skenario Gina S Noer mengatakan dirinya sangat senang sekali dan melihat bahwa workshop ini sangat bermanfaat bagi penulis naskah pemula maupun yang
sudah berpengalaman. Untuk penulis yang sudah berpengalaman, workshop ini mengingatkan kembali akan pentingnya karakter yang menarik dari sebuah cerita, terlepas
formatnya, film atau serial, maupun mediumnya, layar lebar atau streaming. “Saya jatuh cinta pada karakter utama serial “The Queen’s Gambit” di Netflix, yaitu seorang anak yatim piatu
yang berusaha keluar dan survive dari hidupnya yang berantakan lewat catur. Bukan hanya mengalahkan orang lain, namun dia berhasil mengalahkan dirinya sendiri. Sampai sekarang,
serial ini masih saya tonton ulang dan saya pelajari bagaimana cara kreator membuat cerita yang begitu bagus.”

Gina merupakan pemenang Piala Citra Penulis Skenario Adaptasi Terbaik Festival Film Indonesia 2012 untuk film “Habibie & Ainun”, serta pemenang Piala Citra Penulis Skenario
Adaptasi Terbaik untuk film “Keluarga Cemara” dan Penulis Skenario Asli Terbaik untuk film “Dua Garis Biru” Festival Film Indonesia 2019.

 

Sutradara dan penulis naskah Lucky Kuswandi juga menyampaikan hal senada. Workshop ini sangat bermanfaat karena dapat menambah wawasan dan mengingatkan dirinya untuk tidak hanya berfokus pada plot, tapi pentingnya mengetahui tema sebuah cerita dan bagaimana tema tersebut dieksplorasi melalui karakter.

“Unsur dasar storytelling dieksplorasi dengan sangat baik dalam workshop ini: mulai dari karakter dan keinginannya, kebutuhan, dan apa yang mereka pertaruhkan. Sesuatu yang perlu diingat terus oleh kreator lokal. Pada intinya, ini semua adalah tentang karakter.”
“Saya belajar banyak hanya dengan menonton film dan serial di Netflix. Banyak dari Netflix Original memiliki cerita yang sangat menarik. Universal, namun secara khusus menggambarkan cerita yang bertumpu pada karakter kompleks dan berlapis-lapis yang membuat pilihan sulit. Saya suka ambiguitas dari karakter di film dan serial Netflix, serta betapa menariknya plot yang kemudian terungkap. Menurut saya, Netflix memiliki keberanian untuk menemukan suara-suara baru dan tetapi menarik bagi penonton,” ujar Lucky.

Baca Juga:  5 Fakta Menarik Mengenai The Sound of Magic

Lucky merupakan pemenang Silver Screen Award untuk Film Pendek Asia Tenggara Terbaik dan Sutradara Terbaik Film Pendek Asia Tenggara untuk film “The Fox Exploits the Tiger’s
Might” di Festival Film Internasional Singapura 2015, dan pemenang Student Award untuk film “The Fox Exploits the Tiger’s Might” di Jogja-NETPAC Asian Film Festival.

 

Salman Aristo, Ketua Penulis Indonesia untuk Layar Lebar (PILAR), yang memandu jalannya workshop, melihat bagaimana workshop ini sangat komprehensif dan bermanfaat sehingga dirinya dan anggota PILAR lain telah meminta Netflix untuk mengadakan workshop lanjutan dalam waktu dekat. “Sebagai kreator, Inilah yang kami butuhkan dan menurut saya, Netflix telah menetapkan standar yang tinggi bagi layanan streaming lainnya.”

Penulis dan presenter Stephany Josephine mengatakan bahwa workshop tersebut sangat bermanfaat untuk menambah wawasan. Sesinya juga sangat lugas, jelas, ringkas, dan mudah
dicerna.

“Studi kasus yang diberikan saat workshop juga membantu menavigasi cara berpikir  saya sebagai penulis pemula. Dan buat saya, sesi workshop tersebut terasa sangat personal karena Christopher juga berbagi cerita pribadinya dalam hal storytelling dan menciptakan karakterisasi. Seluruh sesi tidak terasa seperti kuliah, namun lebih merupakan pengalaman berharga bagi saya,” kata Stephany.

Ia juga menilai sesi tanya jawab dengan Salman Aristo  sangat menambah wawasan. “Saya tidak sabar untuk mengikuti sesi workshop selanjutnya, terutama untuk mengetahui lebih lanjut tentang proses kurasi Netflix dan cara kerja pemetaan kontennya – dari demografi hingga selera dan genre – karena Netflix memiliki begitu banyak tayangan dari seluruh dunia,” kata Stephany.

 

Di antara tantangan yang saat ini dihadapi oleh para penulis skenario di Indonesia, menurut Lucky, adalah perlunya lebih banyak penulis skenario dan workshop penulisan naskah, serta
kemampuan untuk menceritakan lebih banyak cerita yang lebih beragam dan memperjuangkan perempuan, minoritas, dan subyek-subyek yang lebih “sulit” yang relevan dengan iklim politik dan sosial saat ini.

Baca Juga:  The Boss Baby: Family Business & A Quiet Place Part II akan tayang

Gina juga mengatakan bahwa melalui workshop virtual seperti ini, bukan saja kita dapat mendengarkan dan bertanya langsung kepada pembicara seperti Christopher Mack dari Netflix, namun yang lebih penting juga, semakin membuka kesempatan bagi teman-teman kreator lokal yang berasal dari seluruh Indonesia untuk ikut serta sehingga bisa sama-sama belajar bagaimana membuat karakter menjadi lebih menarik dan mampu mendorong kemampuan industri film.

Gina melihat layanan streaming membawa dampak positif bagi Indonesia dan dapat hidup berdampingan dengan layar lebar. “Dengan adanya layar lebar dan layanan streaming
memungkinkan konten yang ditayangkan bisa lebih banyak sehingga mendorong kreator lokal untuk menghasilkan karya-karya yang bagus. Dengan banyaknya pilihan medium juga dapat
mendorong kreator lokal untuk berani coba-coba dengan storytelling, karakter, dan tema.”

 

Baca juga :

Kerjasama Netflix Dan Kemendikbud Untuk Meningkatkan Kualitas Penulisan Film

Tags: Christopher MackGina S. NoerLucky KuswandiSalman AristoStephany Josephine
Previous Post

Space Sweepers akan Segera Tayang

Next Post

Warner Bros. Kembali Menggoda Penggemar dengan Teaser Internasional Wonder Woman 1984

Related Posts

review Cinta Subuh cinemags
Anak dan Keluarga

Review Cinta Subuh

17/05/2022
Buat heboh penonton, Fast & Feel Love bangkitkan memori
Articles

Buat heboh penonton, Fast & Feel Love bangkitkan memori

16/05/2022
Memory
Barat

Memory, saat pembunuh bayaran mempunyai hati nurani

16/05/2022
Kiss Sixth Sense
Articles

Kiss Sixth Sense Akan Tayang Eksklusif di Disney+ Hotstar Pada 25 Mei 2022

14/05/2022
Next Post
Warner Bros. Kembali Menggoda Penggemar dengan Teaser Internasional Wonder Woman 1984

Warner Bros. Kembali Menggoda Penggemar dengan Teaser Internasional Wonder Woman 1984

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Follow on Instagram

Popular 24 Hours

  • Sebelum Nonton, Kenali Dulu Ragam Kelas di Bioskop CGV

    Sebelum Nonton, Kenali Dulu Ragam Kelas di Bioskop CGV

    9799 shares
    Share 3919 Tweet 2450
  • Pirates of the Caribbean 6 Mungkin akan Terwujud dengan Margot Robbie Sebagai Pemeran Utama

    440 shares
    Share 176 Tweet 110
  • 10 Film dengan Konten Dewasa yang Bisa Kamu Tonton di Netflix (US)

    6197 shares
    Share 2479 Tweet 1549
  • Teaser Prey Ungkap Kisah Prekuel ‘Predator’ yang Mendebarkan

    440 shares
    Share 176 Tweet 110
  • Netflix akan Hadirkan Film Aksi intens, Interceptor yang Dibintangi oleh Elsa Pataky

    431 shares
    Share 172 Tweet 108
Cinemags

© 2021 Cinemags

Information

  • About Us
  • Advertise
  • Privacy Policy
  • Contact Us

Follow Us

No Result
View All Result
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop

© 2021 Cinemags