Bagi netizen yang senang menonton, tentunya pengalaman menonton sebuah film dengan melalui sarana teknologi yang imersif tentunya merupakan pengalaman menarik dan tak mampu dilewatkan begitu saja, apalagi jika film yang ditayangkan banyak menggunakan visual yang menarik seperti Maleficent Mistress of Evil, dari Disney.
Melalui teknologi screenX, penonton di Indonesia diharapkan mampu merasakan pengalaman seru saat pertempuran berlangsung, keindahan kostum-kostum yang dikenakan oleh para aktor dan aktris, yang dikerjakan oleh Ellen Mirojnick , kemegahan istana Ulstead dan negeri Moors sebagaimana yang diharapkan oleh sutradara Joachim Rønning (Pirates of the Caribbean 5 2017 , Bandidas 2006 ) .
Hal ini dapat diwujudkan karena teknologi yang ditawarkan membagi bidang film menjadi 3 bagian , yaitu sebelah kiri, depan dan kanan dari arah pandangan mata ke depan. Hal ini membuat penonton seolah dikelilingi oleh gambar dan berada di tengah-tengah cerita yang sedang berlangsung , karena gambar sebelah kiri dan kanan memanjang hingga bangku penonton baris akhir.
Tak semua film tentunya dapat dinikmati melalui teknologi screenX ini, tentunya hanya film-film yang telah melakukan pengambilan pula untuk konsep layar di sebelah kiri dan kanan.
Namun bagaimana jika film biasa hendak pula diputar melalui teknologi ini? Ternyata hal ini masih dapat dilakukan, hanya pihak penyelenggara dalam hal ini pihak CGV , harus menyunting terlebih dahulu.
Posisi tempat duduk yang enak dan nyaman , adalah di tengah-tengah . Untuk menentukannya sebenarnya sederhana, tinggal dengan cara imajinasi menyilang posisi tempat duduk teater , dan memilih kursi yang berada dekat titik temu silang . Namun bagi yang tidak kebagian , masih tetap dapat menikmati karena saat adegan-adegan berlangsung seolah penonton ikut masuk dan ikut serta dalam film.
Teater yang menggunakan teknologi screen X saat ini, hanyalah di CGV Grand Indonesia dan hanya memutar film-film tertentu saja, untuk menjamin kepuasan penonton.
(cinemags/NutyLaraswaty)
